SUPERVISI KEPALA RUANGAN DALAM PENERAPAN KOMUNIKASI SBAR (SITUATION, BACKGROUND, ASSESMENT, RECOMMENDATION) SAAT HANDOVER: LITERATURE REVIEW
Keywords:
Handover, supervisi, perawat, Komunikasi SBARAbstract
Keterampilan komunikasi yang efektif dari perawat sangat penting untuk memastikan keselamatan pasien dan kualitas perawatan dan komunikasi dalam keperawatan saat melakukan handover. Supervisi yang dilakukan kepala ruangan terhadap perawat yang sedang melakukan handover antar shift akan dapat mengoptimalkan asuhan keperawatan yang diberikan. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi dengan mengembangkan pembuatan tools monitoring dan evaluasi sebagai alat yang bertujuan untuk memudahkan kepala ruangan melakukan evaluasi selanjutnya untuk memperbaiki mutu pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan. Metode yang digunakan adalah literatur review yang dilakukan dengan menganalisa artikel yang terkait. Pencarian artikel dengan menggunakan database online yaitu google scholar, Science direct, Mendeley, kata kunci handover or SBAR or komunikasi efektif SBAR or patient safety rentang waktu 2017-2021. Hasil telaah ditemukan dengan menggunakan model handover SBAR dan supervisi kepala ruang dapat meningkatkan kualitas komunikasi antar perawat yang berdampak terhadap meningkatkan keselamatan pasien. Kesimpulan Model handover dengan metode SBAR dapat meningkatkan kualitas komunikasi antar perawat yang berdampak terhadap meningkatkan keselamatan pasien, dan agar komunikasi SBAR menjadi efektif pada saat handover, kepala ruangan wajib melakukan supervisi sehingga komunikasi efektif ini menjadi budaya dalam keselamatan pasien.
References
Abela-Dimech, F., & Vuksic, O. (2018). Improving the practice of handover for psychiatric inpatient nursing staff. Archives of Psychiatric Nursing, 32(5), 729–736. https://doi.org/10.1016/j.apnu.2018.04.004
Hedyastuti, D., Rahayu, S., & Germas, A. (2020). Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kegiatan Supervisi Terhadap Penerapan Komunikasi SBAR Di Ruang Rawat Inap RS Pusat Otak Nasional. Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI), 4(2), 134–143.
https://doi.org/10.52643/marsi.v4i2.802
Ida Faridah, Afiyanti, Y., & Eka Puji Hastuti. (2020). Perbandingan Handover Model SBAR dan I-PASS Terhadap Insiden Keselamatan Pasien: Literatur Review. Media Komunikasi Ilmu Kesehatan, 12(02), 70–76.
Istiningtyas, A., & Wulandari, Y. (2018). Hubungan Kepemimpinan Kepala Ruang. 72–77. Jeong, J. H., & Kim, E. J. (2020). Development and Evaluation of an SBAR-based Fall Simulation Program for Nursing Students. Asian Nursing Research, 14(2), 114–121.
https://doi.org/10.1016/j.anr.2020.04.004
Oktaviani, M. H., & Rofii, M. (2019). Gambaran Pelaksanaan Supervisi Kepala Ruang Terhadap Perawat Pelaksana Dalam Keselamatan Pasien. Jurnal Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan, 2(1), 23.
https://doi.org/10.32584/jkmk.v2i1.165
Parand, A., Dopson, S., Renz, A., & Vincent, C. (2014). The role of hospital managers in quality and patient safety: a systematic review. BMJ Open, 4(9), e005055. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2014-005055
Pasaribu, Y. (2012). Hand Over Dengan Tehnik SBAR DaLam Meningkatkan Patient Safety. Ponco Nugroho, S. H., & Sujianto, U. (2017). Supervisi Kepala Ruang Model Proctor untuk Meningkatkan Pelaksanaan Keselamatan Pasien. Jurnal Keperawatan Indonesia,
20(1), 56–64.
https://doi.org/10.7454/jki.v20i1.348
Rachmah. (2018). Optimalisasi Keselamatan Pasien Melalui Komunikasi Sbar Dalam Handover. Idea Nursing Journal, 9(1), 34–41.
Saefulloh, A., Pranata, A., & Mulyani, R. (2020). Komunikasi pada saat handover memengaruhi pelaksanaan indikator patient safety. NURSCOPE: Jurnal Penelitian Dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan, 6(1), 27.
https://doi.org/10.30659/nurscope.6.1.27-33
Streeter, A. R., & Harrington, N. G. (2017). Nurse Handoff Communication. Seminars in Oncology Nursing, 33(5), 536–543.
https://doi.org/10.1016/j.soncn.2017.10.002
Tutiany, Lindawati, & Krisanti, P. (2017). Bahan Ajar Keperawatan: Manajemen Keselamatan Pasien. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 297.